SEKAPUR SIRIH

4.20.2009 ·

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada para hambaNya.dan terlalu banyaknya ni’mat yang Allah berikan membuat siapapun tidak akan mampu menghitungnya,sekalipun dengan alat hitung tercanggih di dunia saat ini.dan diantara ni’matnya yang paling utama adalah ni’mat Iman dan Islam dengan manhaj Ahlussunnah Waljama’ah.
Sholawat serta salam semoga teap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad ‘Alaihissholatu Wassalam,yang telah mengeluarkan umat manusia dari gelapnya kesyirikan menuju terngnya ketauhidan.dan juga kepada para keluarga dan sahabatnya.mudah-mudahan Allh meridhoi semuanya.Amien
Saudaraku yang budiman…
Tidak diragukan lagi bahwa kehidupan dunia bukanlah tujuan utama bagi seorang muslim sejati tetapi yang menjadi tujuan utama dan hakiki itu adalah kampung akhirat yang di sisi rabb-Nya ada berbagai macam kenikmatan yang abadi yang tidak pernah di lihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati seorang manusiapun. lantas apa posisi kehidupan dunai baginya? Jawabnya adalah kehidupan dunia baginya sebagai wasilah yang menyampaikannya kepada kehidupan bahagia yang hakiki di akhirat nanti sebab dia mengetahui hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin tsabit bahwa Rasululloh alaihi solatu wassalam pernah bersabda: barang siapa yang menjadikan dunia sebagi cita-citanya niscaya Allon akan cerai beraikan ikatan cita-citanya itu dan dijadikan kemiskinan berada dipelupuk matanya dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali yang telah ditentukan baginya saja dan barangsiapa yang menjadikan kehidupan akhirat sebagai cita-citanya niscaya Alloh akan kumpulkan semua cita-citanya dan menjadikan kekayaan berada pada hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk dan patuh padanya. H.R Ahmad, Ibnu majah”
Saudaraku yang budiman…
Alangkah indahnya sabda rasul yang mungkin sering kita dengar,yaitu ketika memberikan perumpamaan seorang hamba yang hidup didunia ini laksana seorang musafir ataupun seorang perantau dan hal itu sebagaimana di ketahui bahwa seorang musafir sejati tidak akan bepergian kecuali sudah memadai bekal-bekalnya begitu pula seorang perantau jika ia tidak ingin kebingungan dalam perantauannya maka mau tidak mau harus memiliki pemandu yang bisa membawanya menikmati masa-masa perantaunya dengan baik. adapun maksud bekal pada seorang musafir dan pemandu pada seorang perantau bagi seorang muslim hakiki adalah alqur’an dan as-sunnah dengan pemahaman salafus shaleh karena ialah satu-satunya thoriqoh yang mengantarkanya menuju bahagia baik di dunia maupun di akhirat.
Saudaraku yang budiman…
Kemudian setelah kita diberikan nikmat iman dan islam, adalah suatu kemuliaan bagi seorang muslim apabila Alloh menjadikannya sebagai seorang da’I, karena jabatan ini adalah jabatan yang terlekat dalam dada para nabi dan rasul. Selama bertahun-tahun mereka habiskan kegiatan hidupnya untuk mendakwahi kaumnya agar menyembah Alloh saja dan tidak menyekutukannya, maka dengan ini beruntunglah bagi anda yang telah terpilih menjadi da’I kepada Alloh ta’ala dan janganlah anda merasa rendah diri dengan memangku jabatan itu hanya karena tidak bergelar LC seperti fulan atau tidak menyandang gelar Doktor seperti fulan tetapi tegakanlah jiwamu dan tataplah masa depan dakwah yang cerah nan indah itu. Sebab apa yang selama ini engkau dakwahkan telah mendapatkan rekomendasi dari Alloh ta’ala tentang keistimewaannya hal ini sesuai dengan firman-Nya {Dan siapakah perkataannya yanag paling bagus dari pada orang yang menyeru kepada Alloh ta’ala dan mengerjakan kebaikan. Q.S Fusilat 33 }
Saudaraku yang budiman…
Jikalau Alloh yang telah merekomendasi dakwah kita apakah kita masih mau mencari rekomendasi dari selain-Nya? Wallohul musta’an.. andai saja para penyeru kebatilan tidak malu dalam menyebarkan kebatilannya tentu kita lebih utama untuk bisa berbuat banyak dari pada mereka.
Ikhwatie fillah…
Setelahnya kita berada didunia dakwah ada satu perkara lagi yang harus kita ingat selalu yaitu:senatiasa meminta kepada Alloh ta’ala agar kita tetap istiqomah dijalan-Nya sampai ajal menjemput kita.
“Ya muqolibal qulub tsabit qolbi ‘ala dienika”

Sekelumit muqoddimah blog ini,semoga bisa membangunkan jiwa ini,yang sudah lama terlelap dan terlena dengan fatamorgana dunia yang fana ini.

Markaz dakwah al-ilmie
Shan’a yaman kamis
16.Rabi’ul awal.1430 – 12. Maret. 2009
Abu Hamzah al-indrimie

0 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
aku hanya insan biasa , tiada ape yg istimewa.

Kritik dan saran


ShoutMix chat widget

Live Traffic Feed

Hiburan